SUBANG,– Para sopir dan kondektur Bus PO Baru Warga trayek Subang-Jakarta melakukan aksi mogok jalan sebagai aksi lanjutan dari aksi demonstrasi yang dilakukan ke Dinas Perhubungan Kabupaten Subang kemarin, yang mengakibatkan terjadinya kekosongan kendaraan di terminal Subang, sehingga para penumpang menumpuk, Kamis (0612).
Melihat penumpang yang menumpuk, Bus Kramatjati langsung menyelonong masuk yang seharusnya berangkat pada pukul 14.30 WIB, jadi mengambil jadwal bus Warga Baru pada pukul 10.30 WIB. Sehingga mengakibatkan para sopir dan kondektur Warga Baru bersitegang dengan para sopir dan kondektur bus Kramatjati.
Menurut salah seorang penumpang yang akan berangkat ke Jakarta, Heron Tamrin, mengatakan kepada RAKA, saat datang ke Terminal Subang ternyata tidak ada satu bus pun, baik dari Warga Baru maupun dari Karamatjati. Setelah menunggu, baru datang bus Kramatjati, dan para penumpang yang sudah menunngu langsung masuk ke bus Kramatjati. Tetapi jelang sekitar 15 menit, bus Warga Baru datang, dan disitu terjadi perdebatan antara pihak Warga Baru dengan Kramatjati
“Saya itu saat datang kemari belum ada mobil, basik itu Kramatjati maupun itu Warga Baru. Terus datang keramat jati, tetapi setelahj elang waktu 15 menit baru datang bis warga baru. Setelah saya tunggu sekian jam lamanya ternyata ada masalah antara kramatjati dengan Warga Baru. Saya pun mengatakan kepada pihak Warga Baru, sebagai penumpang kita itu konsumen semua, jadi tolonglah bantu kami secara kemanusiaan. Tetapi pihak Warga Baru malah ngotot dan mau ngegerumuti saya,” ungkap Heron.
Sementara menurut Kasubdin Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan, Manto Sudjoko, sebetulnya bus Warga Baru itu tidak melakukan aksi mogok jalan, melainkan hal ini mereka lakukan atas kelanjutan dari aksi kemarin yang pihak Warga Baru melakukan protes ke Dinas Perhubungan, untuk menuntut agar jadwal pemberangkatan itu disesuaikan dengan time table yang ada.
“Sebetulnya bus Warga Baru tidak mogok jalan, tetapi ini kelanjutan dari kemarin yang pihak Warga Baru melakukan protes ke Dinas Perhubungan, jadi dia menuntut agar jadwal pemberangkatan itu disesuaikan dengan time table yang ada. Dan kemarin sudah saya jawab, baik bus Kramatjati maupun Warga Baru, bahwa ini akan kita laksanakan untuk penertiban pemberangkatan, ujar Manto.
Sementara lanjut Manto, kasus yang terjadi tadi karena penumpang di jalur Karamatjati sudak menumpuk. Melihat penumpang sudah menumpuk akhirnya bus Kramatjati menyelonong masuk yang seharusnya jadwal pemberangkatan pada pukul 14.30 WIB. Sedangkan bus Warga Baru yang seharusnya masuk pukul 10.30 WIB ada di bengkel sedang diperbaiki.
“Sebetulnya kami sudah menahan agar bus Kramatjati tidak masuk, tetapi diluar pengetahuan petugas dia (Bus Kramatjati-red) menyelonong masuk. Yang namanya penumpang
Manto menambahkan, ia juga sempat bersitegang dengan pengurus kramatjati agar tidak boleh berangkat, karena seharusnya bus Karamatjati berangkat pukul 14.30 WIB, sedangkan bus yang seharusnya masuk rusak.
“Untuk menyelesaikan masalah ini saya minta kesepakatan kepada
Memang lanjut Manto, sekarang ini ada pengecekan surat-surat mobil, tetapi ini tidak dilaksanakan secara serentak. Melainkan mobil yang datang langsung di cek satu-satu. Dan pihaknya mengaku sudah melaksanakannya dari pagi. Tetapi kalau untuk uji emisi itu dilakukan secara berkala, dimulai dari rem, lampu dan segala macam, dan itu semua termasuk teknis.
“Memang hari ini sedang ada pengecekan surat-surat bus, tetapi ini tidak dilaksanakan secara serentak. Melainkan mobil yang datang langsung di cek satu-satu. Dan kami sudah melaksanakannya dari pagi. Tetapi kalau untuk uji emisi itu tidak dilakukan sekarang, dan dilakukan secara berkala, dimulai dari rem, lampu dan segala macam, dan itu semua termasuk teknis,”tambah Manto.
Agar tidak terjadi lagi hal seperti ini tambah Manto, ia akan melakukan penyesuaian pemberangkatan kendaraan dengan time table yang ada. Dan jika sudah tertib time tible-nya, maka hal ini tidak akan terjadi lagi.
“Sebenarnya pelaksanaan time table ini sudah pernah dilaksanakan, masing-masing akan dampaknya, baik dari bus Warga Baru maupun bus Kramatjati. Dan bagi bus-bus yang tidak tepat pada jadwalnya maka pemberangkatannya harus diganti dengan yang lain,”tutup Manto.(U-D)