Selasa, 01 Januari 2008

Dibalik Keceriaan Tahun Baru, Warga Subang Panik Langkanya Minyak Tanah



SUBANG, – Sebagian besar warga masyarakat Kabupaten Subang tidak dapat menikmati keceriaan suasana tahun baru 2008. Hal itu terjadi karena sebagian besar warga masyarakat di Kabupaten Subang mulai panik atas kelangkaan minyak tanah yang saat ini mulai susah untuk mendapatkannya.

Kelangkaan minyak tanah tersebut memicu terjadinya kenaikan signifikan harga minyak tanah di kelas eceran, hingga menembus angka Rp.4 ribu perliter, sehingga warga lebih memilih untuk membelinya di pangkalan. Tetapi risikonya, warga harus antre untuk mendapatkan minyak tanah tersebut, malahan di sejumlah pangkalan di daerah Subang Kota terpaksa harus tutup karena ketersediaan minyak tanah sudah habis.

Menurut Sulastri (37), warga Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang, ia mengaku sangat panik dengan kelangkaan minyak tanah. Apalagi kelangkaan minyak tanah diikuti dengan melambung tingginya kenaikan harga minyak tanah di sejumlah warung yang sudah mencapai angka Rp.4 ribu dari harga normal Rp.2.700 perliter.

"Kalau harga minyak terus naik, kami mau beli dengan apa? Sekarang saja sudah Rp.4 ribu perliter. Sementara untuk masak kami masih menggunakan minyak tanah," ujar Sulastri.

Kelangkaan minyak tanah juga dikeluhkan oleh Ny. Asep (42) yang mempunyai 4 orang anak, menurutnya saat ini sangat susah untuk mendapatkan minyak tanah, sedangkan subsidi gas yang Pemerintah janjikan belum ada. Walaupun ada, ia menambahkan tidak setuju dengan penggunaan gas, malahan ia mendengar harga minyak tanah akan naik hingga Rp.5 ribu perliter.

"Berapapun harga minyak tanah, akan saya beli. Dari pada menggunakan gas lebih baik saya membeli minyak tanah walaupun dengan harga mahal, dan yang paling penting minyak tanah selalu ada dan tersedia. Malahan saya bertanya-tanya, kelangkaan minyak tanah ini apakah ditimbun atau diapakan?,"ujar ibu berusia hampir setengah abad ini.

Sementara menurut Ade (39), distributor minyak tanah di Jalan Pelajar Pejuang 45 Kabupaten Subang mengatakan, kelangkaan minyak tanah di tempatnya terjadi sejak tiga hari lalu atau menjelang libur Natal kemarin. sehingga, dia hanya melayani pembeli yang biasa menjadi langgananannya.

"Biasanya dua drum baru habis setelah tiga hari, tapi sekarang ini dua drum sudah habis dalam waktu beberapa jam saja. Ya terpaksa kami hanya melayani pelanggan saja, itupun kami batasi paling banyak 20 liter perorang," ujarnya

Dilain tempat, hal yang sama diakui Ny. Enen (46), distributor minyak tanah di Jl. Sutaatmaja Kecamatan Subang, menurutnya kelangkaan minah terjadi sejak sepekan ke belakang. Padahal menurut dia, distribusi minah dari agen tidak dikurangi, yakni 2 sampai 3 drum dalam sepekan.

"Biasanya minyak tanah tidak langka seperti ini, saya tidak tahu kenapa sampai langka begini. Apalagi hari ini (Senin 31/12) yang biasanya 2 sampai 3 drum minyak tanah terjual hingga seminggu, saat ini baru beberapa jam saja 3 drum minyak tanah yang saya jual sudah habis,"tutup Enen.(U-D)

Tidak ada komentar: